Selasa, 01 Februari 2011

Serpihan Surga yang Jatuh ke Bumi


Serpihan surga yang jatuh di bumi, kalimat ini yang di ucapkan Jacques Causteau seorang pakar kelautan dan arkeologi bawah laut berkebangsaan Perancis ketika menyelam di Taman Laut Banda Neira. Tidak berlebihan memang karena Taman laut banda memiliki sekitar 350 spesies biota laut, bandingkan dengan Laut karibia yang memiliki daya tarik penyelam sedunia hanya memiliki sekitar 20 spesies biota laut. 
Kepulauan Banda yang dalam peta Indonesia tampak seperti taburan beras hitam di sebelah tenggara pulau Ambon terdiri dari sebelas pulau kecil dan besar yang menjadi tempat tumbuhnya beraneka jenis terumbu karang dan menjadi habitat ribuan ikan yang hidupnya bergantung pada terumbu karang, seolah seperti oase ditengah hamparan padang pasir lautan.
Ada banyak dive site di kepulauan Banda diantaranya Lava flow, tempat ini terletak di kaki pulau Gunung Api yang pernah meletus pada tahun 1988, karang karang baru tumbuh dibebatuan yang dihasilkan dari letusan pulau Gunung api. Jaraknya sekitar 15 menit dari Banda Neira dengan speed boat.
Kemudian dive site yang bernama Batu Kapal, merupakan sebuah pulau karang kecil di dekat pulau Pisang atau disebut juga pulau Syahrir jaraknya 15 menit dari Banda Neira, disini terumbu karang tidak terlalu banyak tapi justru dihuni beraneka jenis ikan.
Di pulau Run dan Ai juga terdapat beberapa dive site yang rata rata berupal wall, dan tempat yang paling eksotis adalah dive site yang berada di pulau Hatta, disini terdapat beberapa goa bawah laut yang menawan. 
Mulai besok kami akan menjelajahi lokasi lokasi penyelaman yang eksotis ini, jadi ikuti cerita penyelaman kami di taman laut kepulauan banda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar